DEMAK – SDN Batursari Mranggen kembali menorehkan prestasi gemilang dengan berhasil meraih Juara 1 dalam ajang Lomba Bertutur (mendongeng cerita rakyat) tingkat Kabupaten Demak. Kompetisi yang diadakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinperpusar) Kabupaten Demak pada Sabtu, 28 September 2024 ini diikuti oleh sekolah-sekolah terbaik se-Kabupaten, dan SDN Batursari Mranggen berhasil menunjukkan kemampuan unggulnya dalam bertutur di hadapan dewan juri.
Lomba bertutur ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam melestarikan tradisi lisan dan meningkatkan kemampuan literasi siswa, terutama dalam bidang keterampilan berbicara dan menyampaikan cerita. Para peserta dituntut untuk membawakan cerita dengan ekspresi, intonasi, serta penguasaan materi yang baik.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinperpusar) Kabupaten Demak dalam arahannya menyatakan bahwa tujuan diadakannya lomba ini adalah meningkatkan kemampuan literasi dan berbicara, mengembangkan kreativitas dan kepercayaan diri, melestarikan budaya bertutur, meningkatkan minat baca dan kecintaan terhadap sastra, memupuk daya imajinasi dan pemikiran kritis melalui cerita yang disampaikan, serta menyerap nilai-nilai positif seperti kejujuran, keberanian, gotong royong, dan sikap saling menghargai.
Siswa SDN Batursari Mranggen, peraih juara 1 Ciko Rauhan Widyatmaka, yang mewakili sekolah dalam kompetisi ini berhasil memukau para juri dengan penyampaian cerita yang penuh penghayatan dan detail. Adapun yang menjadi juara 2, adalah Azwa Nazilats Shoda dari SDN Dempet1, dan juara 3 Suci Alimmatul Khusna Rahmadhani dari SDN Jragung 1 Karangawen.
“Kami bangga bisa meraih prestasi ini. Kemenangan ini tidak lepas dari kerja keras para siswa, dukungan guru, dan bimbingan yang terus diberikan selama persiapan lomba,” ujar Kepala SDN Jragung 1 Karangawen, Munjaenah, S.Pd yang langsung mendampingi anak didiknya mengikuti lomba.
Prestasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk terus mengembangkan keterampilan mereka, baik di bidang akademik maupun non-akademik. “Kami berharap prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan sekolah, tetapi juga menjadi dorongan bagi generasi muda untuk terus melestarikan budaya bertutur sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia,” tambah Munjaenah, S.Pd (4H)
0 Komentar